Blogger templates

Minggu, 01 Desember 2013

Racun atau Madu??

Bismillahirrahmanirrahim...

Ada satu fenomena menarik yang menurut saya, lucu! Ya... bukan hal yang besar sih, hanya sebuah fenomena kecil...

Begini maksud saya...

Di negri kita ini, poligami merupakan satu hal yang dianggap "mengerikan" oleh banyak kalangan, bahkan mungkin mayoritas bangsa ini menganggap poligami bukan sebagai hal yang baik... Tentu saja angggapan ini tidak benar bila kita tinjau dari kacamata islam... tapi, beginilah realita bangsa kita...

Beda Indonesia beda pula Timur Tengah... di negri-negri padang pasir tersebut, poligami merupakan hal yang lumrah "yang tidak perlu dibahas panjang lebar", dari tempo doeloe hingga saat ini banyak dari masyarakat negri2 tersebut yang berpoligami, terlebih para penguasanya... hampir semua dari mereka yang beristri lebih dari satu..

Lalu dimana keanehannya?

Mari saya tunjukkan... Dalam masyarakat kita apabila ada seorang lelaki yang telah beristri lalu menikah lagi, maka sebutan untuk istri kedua bagi istri pertama adalah 'madu'... manis bukan? Tidak ada orang yang mengatakan kalau madu rasanya kecut, pahit, pedas, atau asem... kecuali madu yang kecampuran sambel, atau lainnya... ^_^

Oke, kembali ke pembahasan....

Jika dikatakan 'madu' rasanya manis, lalu mengapa 'madu' bagaikan monster dikalangan para wanita indonesia?? Jika anda tanya para wanita negri ini : "pilih mana, dimadu atau diracun?"... kira-kira jawaban mereka apa ya...?? :)

Begitulah Indonesia...

Lalu, bagaimana dengan daerah timur tengah...?? Disana, "madu" disebut dengan ضرة (baca : Dharrah) yang apabila kita lihat dalam kamus2 ushulul lughoh merupakan satu rumpun dengan kata ضر - يضر yang memiliki arti : bahaya/membahayakan... bahaya?? iya kurang lebih seperti itu... namun, wanita sana "enjoy2" saja tuh dengan poligami...

Ya... Seandainya Al-Khalil bin Ahmad (seorang ahli bahasa arab) masih hidup, saya mau mengusulkan kalo istilah ضرة lebih baik dirubah saja menjadi عسل (madu)... hehe. Dan untuk Pusat Bahasa Depdiknas Indonesia, saya usulkan kalo kata 'madu' dirubah aja jadi 'racun' biar sinkron gitu... hehe..

Wallahu a'lam.

0 komentar:

Posting Komentar