Blogger templates

Selasa, 26 Maret 2019

Iman dan Ilmu : Sebuah Manifestasi Jiwa Menuju Tranformasi Pribadi Paripurna


Oleh : Aminullah Yasin

“Iman tanpa ilmu bagaikan lentera ditangan bayi, namun ilmu tanpa iman bagaikan lentera ditangan pencuri.” Buya HAMKA.

Banyak orang berbangga ketika telah sampai pada tingkatan ilmu tertentu. Ilmu yang diyakini sebagai pengetahuan yang telah terverifikasi oleh serangkaian uji ilmiah, nyatanya justru telah membawa banyak manusia berada pada titik terendahnya sebagai makhluk terpuji.

Tidak sulit kita mencari contoh nyata disekitar kita orang-orang yang “berilmu”, namun justru melakukan tindakan tak beradab dengan ilmunya. Ada banyak, sangat banyak. Namun hal ini masih tidak membuat sadar banyak orang betapa rapuhnya “ilmu” untuk menentukan kesuksesan seseorang. Orang-orang tetap mengejar prestasi “ilmiah”, berbangga dengannya, berkompetisi dengan kawan-kawannya, bahkan mereka siap “berkelahi” hanya untuk mendapatkan predikat “orang berilmu”, hasilnya? Kesombongan!

Minggu, 17 Maret 2019

Penghapusan UN, Menuju Desentralisasi Pendidikan di Indonesia

Banyak hal menarik dalam debat cawapres semalam, Ahad (17/3/2019), diantaranya adalah janji kampanye yang dilontarkan oleh cawapres no. urut 02, Sandiaga S. Uno, tentang Pendidikan. Sandi menyatakan, bahwa jika pasangan 02 menang, maka Ujian Nasional akan dihapus.

Sebagai salah satu praktisi di dunia pendidikan, penulis sangat setuju dengan hal tersebut. Karena nyatanya memang sistem pendidikan di Indonesia masih perlu banyak perbaikan. Mulai dari kurikulum, konten, teknis pelaksanaan, pengawasan, hingga sistem evaluasi.

Menjadikan UN sebagai isu utama, menurut penulis adalah sebuah langkah yang sangat strategis, sekaligus sangat berani. Karena dalam rangkaian pendidikan, UN adalah urutan terakhir dari proses pendidikan. Sehingga menghapus UN, artinya mengubah seluruh atau sebagian besar rangkaian proses pendidikan yang telah ada!