Blogger templates

Selasa, 16 September 2014

Konsep "Wilayatul Faqih" (bagian pertama)


Rukun utama agama Syi'ah adalah meyakini "imamah". Apa itu imamah? Yaitu sebuah keyakinan bahwa setelah Nabi Muhammad yang berhak menjadi pemimpin adalah Ali bin Abi Tholib dan keturunannya.

Dimulai dari Ali bin Abi Tholib, Al-Hasan, Al-Husein, Ali bin Al-Husein... Terus hingga keturunan Ali ke-9 yang merupakan imam ke-11, Al-Hasan Al-'Askari. Dan ternyata hingga meninggalnya, Al-'Askari tidak memiliki keturunan...

Syi'ah bingung! Siapa yang akan melanjutkan menjadi Imam?

Entah ide dari mana, para ulama syi'ah mencetuskan ide baru, daripada pusing mikirin siapa pengganti Imam setelah Al-'Askari, dibuatlah cerita karangan indah yang menjadi titik awal "Syi'ah Gaya Baru". Syi'ah yang lebih bergairah, syi'ah yang lebih sesat dari pada generasi awalnya, lebih sesat daripada cetusan Abdullah bin Saba'.


Al-Kisah, Al-'Askari sebenarnya sudah memiliki anak sebelum meninggalnya, namun sejak lahir, anak tersebut disembunyikan dalam sirdab (gua), sehingga meninggalnya Al-'Askari pada tahun 260 H itu sebenarnya sudah ada imam penggantinya : Muhammad bin Al-Hasan yang memiliki julukan IMAM AL-MAHDI.

IMAM AL-MAHDI baru akan keluar pada akhir zaman, dia bertugas membacakan Al-Qur'an yang orisinil dan membakar / menghancurkan Al-Qur'an yang sekarang ini beredar (menurut mereka Al-Qur'an yang sekarang sudah tidak orisinil).

UDANG DIBALIK BATU

Dengan dicetuskannya ide "Imam yang bersembunyi", mereka memiliki maksud lain, yaitu agar mereka bisa menjadi penguasa...

Mereka yang mencetuskan ide "Imam bersembunyi", membuat satu pertanyaan : "jika Imam bersembunyi, siapa rujukan ummat yang akan menjawab berbagai permasalahan? Dan bagaimana dengan kewajiban khumus dan zakat?".

Dan mereka membuat jawabannya sendiri : "kita berlakukan sistem Duta Besar".

Dan diangkatlah untuk pertama kali dalam sejarah Syi'ah, Duta Besar Imam Mahdi yang bernama : Utsman bin Sa'id Al-Umari.

Dia bertugas : menyampaikan pertanyaan-pertanyaan ummat kepada Imam Mahdi dan kemudian meneruskan jawaban sang Imam kepada ummat, serta mengumpulkan harta khumus dan zakat yang katanya akan disimpankan untuk Imam Mahdi, dan akan Imam pergunakan harta tersebut pada waktu keluar dari persembunyiaannya.

Disinilah awal syi'ah generasi baru... Dulu ketika para Imam masih ada, tidak ada ceritanya mereka bertanya kepada Imam, apalagi menyalurkan zakat dan khumus kepada Imam. Namun ketika Imam bersembunyi kok ada namanya Duta?

Itu ditahun 260 H... dan ditahun ini (1435 H) syi'ah semakin berkembang, semakin jauh dari ideologi awal Abdullah bin Saba'... semakin sesat... semakin menyimpang... semakin kufur... dan semakin jelas keterpisahannya dengan agama ISLAM...

bersambung insya Allah...

0 komentar:

Posting Komentar