Blogger templates

Rabu, 19 Mei 2021

Organisasi di Era Digital


Oleh: Aminullah Yasin

Era digital adalah era keterbukaan, sehingga sangat sulit 'merahasiakan' sebuah amal jama'i. Ketika sebuah kegiatan dilakukan oleh lebih dari 2 orang, jangan pernah beranggapan hanya para peserta yg hadir disanalah yg mengetahui kegiatan tsb. Karena bahkan yg berada diujung dunia sana, sangat mungkin juga mengetahui dengan detail. 

Ada baiknya dalam organisasi diulang-ulang pesan : "pentingnya menjaga kerahasiaan organisasi serta tidak latah menyebarkan informasi internal".

Bayangkan, jika pengurus pesantren sedang memberi sanki bagi santri yg melanggar, lalu oleh oknum guru proses sanksi tsb difoto dan dishare ke medsos. Bisa jadi bukan kebaikan yg didapat, malah pesantren tsb yg dibuli oleh netizen dan sangat mungkin berbuntut panjang dg pihak berwajib! 

Beberapa pesan Nabi tentang hal ini:

1. "Mintalah pertolongan untuk menyelesaikan hajat kalian dengan merahasiakannya." H.R. At-Thabrani. 

2. "Cukuplah seseorang disebut pendusta jika dia mengabarkan setiap yg dia dengar." H.R. Muslim. 

3. "... dan Allah membenci 'qiila wa qoola'..." H.R. Al-Bukhori. [Diantara makna 'qiila wa qoola' adalah banyak berbicara mengabarkan apapun agar dianggap sebagai orang yg serba tahu]

Hal berikutnya yg tak kalah penting: pengurus organisasi wajib belajar bagaimana cara berkomunikasi publik. Mengelola informasi tidak kalah penting daripada menjalankan usaha organisasi tsb. Jika kita tdk menyiapkan skenario dalam pengelolaan informasi, maka orang lain yg akan menginformasikan ttg organisasi kita. Tentu saja versi mereka, bukan versi kita. 

Wallahu a'lam.

0 komentar:

Posting Komentar