Blogger templates

Kamis, 26 Maret 2020

Renungan dan Harapan Ditengah Wabah Covid-19



Bismillah.

Ikhwah...

Kita mengerti dan sangat paham bahwa kaum muslimin sangaaaaat berat meninggalkan masjid. Apalagi sampai harus meninggalkan sholat jum'at.

Semoga ini adalah salah satu bukti keimanan dan bagian dari orang yg hatinya tertaut di masjid.

ورجل قلبه معلق بالمساجد

"...Dan seseorang yg hatinya senantiasa tertaut dengan masjid..."





Namun, mari kita mulai dari diri kita, dari keluarga kita, untuk berbuat maslahat yg besar dan mencegah dari kemudhorotan.

Hati ini menangis ketika tidak dapat hadir ke masjid padahal kaki ini mampu melangkah...

Hati ini menangis ketika mendengar panggilan hayya alal falah, namun tak dapat memenuhinya...

Hati ini menangis ya ikhwan...

Tak ada satupun muslim yg senang dengan adanya penutupan masjid² dan pelarangan sholat jum'at...

Namun sekali lagi, ini demi maslahat yg besar, demi menolak kemudhorotan...

Jika bukan dari kita yg memulai, maka siapa lagi?

Perbanyak istighfar, sholawat kepada Nabi, dan manfaatkan hari ini untuk banyak berdoa agar Allah segera angkat wabah ini dari negeri kita dan seluruh negeri kaum muslimin.

Sementara waktu lakukan #social_distancing sebisa mungkin... Hingga Allah berikan jalan keluar untuk kita...

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah meriwayatkan sebuah hadits:

عجب ربنا من قنوط عباده وقرب غيره ينظر إليهم أزلين قنطين يعلم أن فرجهم قريب

"Tuhan kita heran dari keputus-asaan hamba-hambaNya, padahal jalan keluar itu dekat.
Allah melihat mereka dalam kondisi keputus-asaan, padahal Allah mengetahui bahwa jalan keluar mereka itu dekat." [Ibnu Qoyyim dan Ibnu Katsir menshohihkan hadits ini].

Wahai Dzat pemberi jalan keluar disaat seluruh pintu telah tertutup...

Wahai Dzat bergantungnya segala harapan ketika telah putus segala harapan...

Wahai Dzat yang tiada satupun berhak disembah selain Engkau...

Berilah kami jalan keluar dari wabah dan kekhawatiran ini...

Wahai Dzat yang Maha Pengasih...

Barokallah fiekum.

Jonggol, 27 Maret 2020
Akhukum,
Aminullah Yasin

0 komentar:

Posting Komentar