Oleh : Aminullah
Yasin
“Iman tanpa ilmu
bagaikan lentera ditangan bayi, namun ilmu tanpa iman bagaikan lentera ditangan
pencuri.” Buya HAMKA.
Banyak orang berbangga ketika
telah sampai pada tingkatan ilmu tertentu. Ilmu yang diyakini sebagai
pengetahuan yang telah terverifikasi oleh serangkaian uji ilmiah, nyatanya
justru telah membawa banyak manusia berada pada titik terendahnya sebagai
makhluk terpuji.
Tidak sulit kita mencari contoh
nyata disekitar kita orang-orang yang “berilmu”, namun justru melakukan
tindakan tak beradab dengan ilmunya. Ada banyak, sangat banyak. Namun hal ini
masih tidak membuat sadar banyak orang betapa rapuhnya “ilmu” untuk menentukan
kesuksesan seseorang. Orang-orang tetap mengejar prestasi “ilmiah”, berbangga
dengannya, berkompetisi dengan kawan-kawannya, bahkan mereka siap “berkelahi”
hanya untuk mendapatkan predikat “orang berilmu”, hasilnya? Kesombongan!