Catatan ini merupakan sebuah data dan fakta yang menyajikan perbandingan riwayat-riwayat ahlul bait radhiyallahu anhum didalam kitab-kitab induk ahlus sunnah dan didalam kitab-kitab induk syi’ah.
Serta perbandingan antara kitab-kitab induk ahlus sunnah dan kitab Al-Kafii karya Al-Kulaini, dari sisi ke-shohih-an hadits dan riwayat-riwayatnya.
Kitab induk syi’ah ada empat, yaitu :
Berkata Sayyid Husain Bahrul Ulum : “Sesungguhnya ijtihad kaum syi’ah terfokus pada empat kitab, yaitu Al-Kafii karya Al-Kulaini, Man Laa Yahdhuruhul Faqiih karya As-Shoduuq, At-Tahdzib dan Al-Istibshor karya At-Thusi. Keempat kitab tersebut merupakan pokok yang disepakati sebagaimana kutubus sittah bagi orang-orang awam” [Muqoddimah Talkhishus Syaafii karya Syekh At-Thoifah At-Thusi / Husain Bahrul Ulum, Hal 29]
Kitab-kitab induk ahlus sunnah ada sembilan, yaitu : Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan An-Nasa’i, Sunan At-Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan Ibnu Majah, Muwathho’ Imam Malik, Musnad Imam Ahmad dan Sunan Ad-Darimi.
Kesembilan kitab tersebut adalah kitab-kitab induk terbaik kalangan ahlus sunnah dalam masalah hadits.
Sekarang, mari kita melihat perbandingan antara kitab-kitab induk tersebut :
- Shohih bukhori dan shohih muslim, semua hadits-haditsnya memiliki sanad (tidak terputus) dan semuanya shohih. Sedangkan Al-Kaafi karya Al-Kulaini : mayoritas hadits dan riwayatnya dho’if (lemah), sebagaimana pengakuan Fakhruddin At-Thorihi (9,485 dari 16,199 riwayat dalam kitab Al-Kaafi adalah dho’if)
- Shohih bukhori dan shohih muslim, semua hadits-haditsnya memiliki sanad (tidak terputus) dan semuanya shohih. Sedangkan Al-Kaafi karya Al-Kulaini, lebih dari separuh riwayatnya dho’if!! Dan hampir seluruh hadits yang terdapat dalam kitab Al-Kaafi adalah hadits ahad, sementara dalam aqidah kaum syi’ah, hadits ahad tidak boleh dijadikan dalil dalam masalah aqidah!.
- Seluruh agama dan kelompok manapun berbangga dengan kitab induk mereka dengan meyakini kebenaran mutlak kitab mereka, namun syi’ah imamiyah adalah satu-satunya kelompok syadz (nyleneh) yang berbangga dengan kitab yang mereka yakini sebagian bahkan mayoritas isinya tidak shohih!!
- Hadits-hadits Nabi saw dalam 4 kitab syi’ah tersebut hanya berjumlah 644 hadits, dan sebagian besarnya adalah mursal (terputus sanadnya)!! Sedangkan dalam 9 kitab ahlus sunnah hadits Nabi berjumlah puluhan ribu!!
Melihat kenyataan ini kita jadi bertanya :
1. Apa gunanya kita berpegang teguh kepada Ahlul Bait (keluarga Nabi Muhammad), sementara kita ‘menelantarkan’ Shohibul Bait (Nabi Muhammad) ???
2. kenapa ulama-ulama syi’ah menghina Umar bin Khottob radhiyallahu anhu, karena (menurut mereka) beliau melarang penulisan hadits dan membiarkan umat dalam keadaan terpuruk, sementara para pendahulu mereka lebih meninggalkan umat dalam keterpurukan?!!
*****
Siapakah yang sebenarnya lebih mencintai Ahlul Bait (keluarga Rasulullah saw), Ahlus Sunnah atau Syi’ah?!
- Dalam 4 kitab induk syi’ah, riwayat Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu berjumlah 690 riwayat dan sebagian besarnya mursal!! Sedangkan dalam 9 kitab induk ahlus sunnah jumlah riwayat Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu mencapai 1583 riwayat, dan jumlah riwayat Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu dalam 9 kitab induk melebihi jumlah akumulasi riwayat Abu Bakar, Umar dan Utsman, dengan selisih 83 riwayat! radhiyallahu anhum.
- Riwayat Hasan bin Ali radhiyallahu anhu dalam 4 kitab syi’ah hanya berjumlah 21 riwayat!! Sementara dalam 9 kitab ahlus sunnah berjumlah 35 riwayat!
- Riwayat Husain bin Ali radhiyallahu anhu dalam 4 kitab syi’ah hanya berjumlah 7 riwayat!!!!! Sementara dalam 9 kitab ahlus sunnah berjumlah 43 riwayat! Dan jumlah akumulasi riwayat As-sajjad, Al-Baqir dan As-Shodiq dalam 9 kitab ahlus sunnah melebihi jumlah akumulasi riwayat Abu Bakar, Umar dan Utsman radhiyallahu anhum.
- Riwayat Al-Baqir dalam 8 kitab ahlus sunnah (Al-Bukhori, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ad-Darimi) lebih banyak daripada riwayat Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallahu anhu.
*****
Prosentase keshohihan hadits-hadits kutubus sittah dan Al-Kaafi
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Shohih Bukhori adalah 100%
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Shohih Muslim adalah 100%
- Prosentase hadits shohih, hasan, terpercaya, dan kuat dalam kitab Al-Kaafi karya Al-kulaini, menurut Fakhruddin At-Tharihi adalah 41.5%, sedengkan menurut Muhammad Baqir Al-Bahbudi hanyalah 27.9%!!!!
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Sunan An-Nasaa’I, menurut tahqiq Al-Albani adalah 91.6%
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Sunan Abu Dawud, menurut tahqiq Al-Albani adalah 74.4%
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Sunan At-Tirmidzi, menurut tahqiq Al-Albani adalah 73.2%
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Sunan Ibnu Majah, menurut tahqiq Al-Albani adalah 73%
*****
Sebuah catatan fakta ilmiyah!
Sunan Ibnu Majah adalah kitab induk Ahlus Sunnah yang paling rendah nilai prosentase kandungan hadits-hadits shohih dan hasannya, namun demikian masih tetap mengungguli kitab nomer wahidnya syi’ah yaitu Al-Kaafi karya Al-Kulaini.
Serta perbandingan antara kitab-kitab induk ahlus sunnah dan kitab Al-Kafii karya Al-Kulaini, dari sisi ke-shohih-an hadits dan riwayat-riwayatnya.
Kitab induk syi’ah ada empat, yaitu :
- Al-Kafii karya Al-Kulaini,
- Man Laa Yahdhuruhul Faqiih karya As-Shoduuq,
- At-Tahdzib dan
- Al-Istibshor karya At-Thusi.
Berkata Sayyid Husain Bahrul Ulum : “Sesungguhnya ijtihad kaum syi’ah terfokus pada empat kitab, yaitu Al-Kafii karya Al-Kulaini, Man Laa Yahdhuruhul Faqiih karya As-Shoduuq, At-Tahdzib dan Al-Istibshor karya At-Thusi. Keempat kitab tersebut merupakan pokok yang disepakati sebagaimana kutubus sittah bagi orang-orang awam” [Muqoddimah Talkhishus Syaafii karya Syekh At-Thoifah At-Thusi / Husain Bahrul Ulum, Hal 29]
Kitab-kitab induk ahlus sunnah ada sembilan, yaitu : Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan An-Nasa’i, Sunan At-Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan Ibnu Majah, Muwathho’ Imam Malik, Musnad Imam Ahmad dan Sunan Ad-Darimi.
Kesembilan kitab tersebut adalah kitab-kitab induk terbaik kalangan ahlus sunnah dalam masalah hadits.
Sekarang, mari kita melihat perbandingan antara kitab-kitab induk tersebut :
- Shohih bukhori dan shohih muslim, semua hadits-haditsnya memiliki sanad (tidak terputus) dan semuanya shohih. Sedangkan Al-Kaafi karya Al-Kulaini : mayoritas hadits dan riwayatnya dho’if (lemah), sebagaimana pengakuan Fakhruddin At-Thorihi (9,485 dari 16,199 riwayat dalam kitab Al-Kaafi adalah dho’if)
- Shohih bukhori dan shohih muslim, semua hadits-haditsnya memiliki sanad (tidak terputus) dan semuanya shohih. Sedangkan Al-Kaafi karya Al-Kulaini, lebih dari separuh riwayatnya dho’if!! Dan hampir seluruh hadits yang terdapat dalam kitab Al-Kaafi adalah hadits ahad, sementara dalam aqidah kaum syi’ah, hadits ahad tidak boleh dijadikan dalil dalam masalah aqidah!.
- Seluruh agama dan kelompok manapun berbangga dengan kitab induk mereka dengan meyakini kebenaran mutlak kitab mereka, namun syi’ah imamiyah adalah satu-satunya kelompok syadz (nyleneh) yang berbangga dengan kitab yang mereka yakini sebagian bahkan mayoritas isinya tidak shohih!!
- Hadits-hadits Nabi saw dalam 4 kitab syi’ah tersebut hanya berjumlah 644 hadits, dan sebagian besarnya adalah mursal (terputus sanadnya)!! Sedangkan dalam 9 kitab ahlus sunnah hadits Nabi berjumlah puluhan ribu!!
Melihat kenyataan ini kita jadi bertanya :
1. Apa gunanya kita berpegang teguh kepada Ahlul Bait (keluarga Nabi Muhammad), sementara kita ‘menelantarkan’ Shohibul Bait (Nabi Muhammad) ???
2. kenapa ulama-ulama syi’ah menghina Umar bin Khottob radhiyallahu anhu, karena (menurut mereka) beliau melarang penulisan hadits dan membiarkan umat dalam keadaan terpuruk, sementara para pendahulu mereka lebih meninggalkan umat dalam keterpurukan?!!
*****
Siapakah yang sebenarnya lebih mencintai Ahlul Bait (keluarga Rasulullah saw), Ahlus Sunnah atau Syi’ah?!
- Dalam 4 kitab induk syi’ah, riwayat Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu berjumlah 690 riwayat dan sebagian besarnya mursal!! Sedangkan dalam 9 kitab induk ahlus sunnah jumlah riwayat Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu mencapai 1583 riwayat, dan jumlah riwayat Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu dalam 9 kitab induk melebihi jumlah akumulasi riwayat Abu Bakar, Umar dan Utsman, dengan selisih 83 riwayat! radhiyallahu anhum.
- Riwayat Hasan bin Ali radhiyallahu anhu dalam 4 kitab syi’ah hanya berjumlah 21 riwayat!! Sementara dalam 9 kitab ahlus sunnah berjumlah 35 riwayat!
- Riwayat Husain bin Ali radhiyallahu anhu dalam 4 kitab syi’ah hanya berjumlah 7 riwayat!!!!! Sementara dalam 9 kitab ahlus sunnah berjumlah 43 riwayat! Dan jumlah akumulasi riwayat As-sajjad, Al-Baqir dan As-Shodiq dalam 9 kitab ahlus sunnah melebihi jumlah akumulasi riwayat Abu Bakar, Umar dan Utsman radhiyallahu anhum.
- Riwayat Al-Baqir dalam 8 kitab ahlus sunnah (Al-Bukhori, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ad-Darimi) lebih banyak daripada riwayat Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallahu anhu.
*****
Prosentase keshohihan hadits-hadits kutubus sittah dan Al-Kaafi
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Shohih Bukhori adalah 100%
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Shohih Muslim adalah 100%
- Prosentase hadits shohih, hasan, terpercaya, dan kuat dalam kitab Al-Kaafi karya Al-kulaini, menurut Fakhruddin At-Tharihi adalah 41.5%, sedengkan menurut Muhammad Baqir Al-Bahbudi hanyalah 27.9%!!!!
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Sunan An-Nasaa’I, menurut tahqiq Al-Albani adalah 91.6%
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Sunan Abu Dawud, menurut tahqiq Al-Albani adalah 74.4%
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Sunan At-Tirmidzi, menurut tahqiq Al-Albani adalah 73.2%
- Prosentase hadits shohih dan hasan dalam kitab Sunan Ibnu Majah, menurut tahqiq Al-Albani adalah 73%
*****
Sebuah catatan fakta ilmiyah!
Sunan Ibnu Majah adalah kitab induk Ahlus Sunnah yang paling rendah nilai prosentase kandungan hadits-hadits shohih dan hasannya, namun demikian masih tetap mengungguli kitab nomer wahidnya syi’ah yaitu Al-Kaafi karya Al-Kulaini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar